drupadi, a film by riri riza

drupadi,  a film by riri riza

Sabtu, 03 September 2011

SEPOTONG KENANGAN SENJA, DARI SAGA




( suatu kala nanti dalam senja, mungkin nanti tak begini )
                Semburat kuning senja sore ini tak berjingga, namun merah saga. Tak bercahaya redup bagai dupa. Seolah senja seakan tak punya makna, senja hanya punya makna bagi ku dan bagimu saga. Di atas jembatan kayu, waktu kita dulu bersahaja bersama, berbagi ceria, asap rokok dan botol beer bersama.
Pernahkah kau melihat senja lebih sendu saga ? kali ini aku melihatnya, walau warnanya tetap berkilat merah saga. Tak pernah senja mengganti warna, selalu kuning di coklatnya bercampur jingga lalu merekah merah saga. dan senja kali ini setia bersama ku saga, mereka bernyanyi nyayian tuhan. Sendu namun semerbak hingga pucuk hati. Tak sedikitpun nampak seronoknya kini, karena nyanyian itu masuk menyelungkup kedalam hati yang terdalam yang tak kan pernah tampak dalamnya.
Ingatkah kau saga ? dominan cerita apa jika kita bersama, senja dan senja. Mereka selalu mewarnai cerita kita dan jika tak ku lupa, kau begitu romantisnya bercerita senja, seolah ekspresimu laykanya seorang pujangga yang membaca secarik sajak di depan kasihnya. Kau yang di gebu-gebu cinta dan rindu, kau yang liar seperti aladin dan jasmine yang membawa cinta di atas karpet terbangnya. Setelah itu, ketika bercerita tentang senja selalu ada fantasi baru dari sepanjang penglihatan baru yang tak pernah ku tahu. Sepanjang itulah, ada banyak cerita baru saga  dan darimulah aku brgitu tahu banyak tentang senja dan senja-mu. Bukankah aku pendengar yang baik? tak pernah menyela ketika kau begitu riang dan semangat bercerita senja dan senja-mu, begitulah kira-kira.
                “ ras, kalau nanti ketika aku telah berumur 17 tahun aku ingin mempraktekan ciuman ini, yang sudah ku pelajari ke pada senja dan aku ingin itu terjadi disaat senja merah saga, saat matahari mengeluarkan pendar-pendar aura magisnya“ kala itu kita masih duduk  dikelas 1 SMA. Aku ingat betul kau yang dengan polosnya berkata, sementara aku terkekeh pelan karena ucapanmu seolah hidup menjatuhkan sebuah hukum ke pada seorang lelaki untuk mencium gadis-nya di saat umurnya harus sudah mencapai 17 tahun. Aku sampai hapal betul gayamu saga, kau selalu berlatih dan tak pernah absennya-adegan tersebut dengan sebutir tomat! lalu dengan khidmatnya kau benar-benar membayangkan sebuah tomat itu adalah bibir senja. Coba bayangkan! Setelah kau tempelakan bibirmu di buah tomat itu tak ada niatmu setelah itu untuk melepasnya. Hampir ku pikir kau gila karena didera cinta sedemikian rupa, kau gila tapi disana ada bentuk lain yang ku lihat saga hal lain yang tak pernah ku temui selama ini. sebuah tekad bulat penuh tanpa cacat, hal itu membuatku seakan terpukau oleh silau hasrat romantikamu. Seperti yang selalu kau pernah bilang saga, bahwa tak lepasnya adam yang rela menjaga hawanya tak lepasnya romeo yang mencintai julietnya tak lepasnya aladin yang berbohong ke pada jasmine demi cintanya seperti itulah kau menjaga rasa pada senja, alangkah lucu dan manisnya. Dan aku masih selalu ingat, tak pernah lupa karena dengan otomatisnya memori kepalaku menyimpan kenangan manis di saat semangatnya  dirimu bercerita tentang senja, gadis periang yang nanti akan menjadi cantik dan begitu istemewanya ia di hadapan laki-laki macam kita. Dan aku, aku seperti mengenal senja, seutuhnya dari mu dan aku menjadi tahu segala sesuatu yang indah tentang senja, apapun bentuknya.
                Aku kembali menenggak bir ku, entah kenapa selalu manis rasa bir ini ketika aku mengingat segala kenangan haru biru itu. Kau mesti melihat, tempat ku duduk ini tak ubahnya saat dulu kita sering duduk di sini. Di seberang jembatan coklat kayu, di sana ada taman rumput hijau di saat kita sering mengahbiskan waktu di sini . Dengan merdunya kau menyanyikan lagu my way yang masih ku ingat setiap petikan gitar dan penggalan lirik yang begitu merdunya kau senandungkan.
I've lived a life that's full
I traveled each and every highway
And more, much more than this
I did it my way….

                Namun semua seakan seolah berbeda, setelah aku tahu betapa istemewanya senja. Betapa harusnya aku mengatup rapat rahangku, ketika kau mulai selalu bercerita tentang indah dan manisnya senja. Semua madu senja, aku tahu. Walau tak pernah benar tahu pasti seberapa takar manisnya. Hingga suatu hari, madu itu tersekat di tenggorokanku. Tak bisa kumuntahi ataupun kuludahi, kalaupun itu terjadi pasti akan ku telan kembali.
                “ ras, kira-kira senja akan menyukaiku tidak ? “ tanyamu suatu hari, membuatku merenung sesaat dan merasa ketidak-jelasnya untuk mengungkap makna pertanyaanmu. Saat itu kita sedang dalam penghujung pelepasan title kita sebagai anak SMA, yang akan beranjak untuk menjadi seorang siswa lebih tinggi.
                “ hmm.. biar kupikir dahulu,  “ aku berpikir keras, benar-benar berfikir keras karena ketika berfikir keras, kau tidak pernah tahu jantungku berdegup kencang ketika kau selalu membahas senja-nya senja yang di anggap milikmu. Namun aku menyerah, toh kau tetap akan menunggu jawabaku saga, karena kau tidak akan pernah bosan menunggu karena menungu adalah hal yang menyenangkan bagimu. “ Menurutmu, apa yang kau pikir dan kau anggap bahwa senja tidak akan menyukaimu saga ? “
                “ Tidak adanya respon yang menunjukan kalau dia menyukaiku “ tandasmu cepat.
                “ Dan apa yang membuatmu berfikiran kalau dia tidak menunjukan respon kalau dia itu menyukaimu atau tidak saga ? “ aku menghisap rokokku dalam-dalam, menyembunyikan pacu jantung yang tak keruan. Aku terlalu takut untuk ketahuan.
                “ Apa ya? Hmmm…menurutmu apa ras ? “ pertanyaan itu kembali memacu jantungku, semakin cepat dan semakin cepat aku seakan tidak dapat bergerak seakan kebas. Kenapa kau selalu membalikan omonganku saga ? hatiku mengerucut tajam dan aku terdiam cukup lama namun seakan berfikir dengan kerasnya.
                “ menurutmu sendiri apa saga ? “ aku melihatnya, memandang langit tanpa makna. Begitu kosong.
                “ aku tidak tahu “ kau mengangkat bahumu “ apa ada hal lain mungkin? Aku tidak tahu. Benar-benar tak bisa ku ungkapkan. Senja terlalu misteri, mendatangi mimpiku, menggagahi birahi malamku, lalu seakan menyeruput kemaluanku dan aku kejang di buatnya”
                Tanpa sadar aku meremas kotak rokokku , mengepalkan tanganku begitu erat dan semuanya berlalu tanpa sengaja aku sadari. “ maksudmu setiap malam kau onani membayangkan wajah senja? Begitu maksudmu ? “ Suaraku tercekat ketika bertanya. Dengan seketika kau memandang wajahku yang tegang, lalu kau tertawa terbahak dan membiarkan aku seketika berubah melongo heran. Entah apa warna wajahku saat itu, biru keungu-unguan mungkin.
                “ Kau terlalu berpikiran pendek untuk memaknai ungakapan kataku dengan onani, ungakapan ini lebih dari itu semua ras “
                “ Jadi.. “ suara ku makin tercekat, tercekat ambigu. Antara sadar dan tidak aku tiba-tiba meludah. Lalu menyeringai memandang jauh ke depan. “ Aku bingung untuk menjawab semua pertanyaanmu tentang senja, menurutku kau harus memahami hatinya, dengan itu kau bisa mendapatkan sukanya. Begitulah “ aku mengangkat bahu
                “ Terlalu riskan untuk aku memahaminya jika aku sama sekali tidak mengetahui misteri dan rahasianya. Mungkin dia berfikir untuk mencari lelaki yang bisa menemaninya hidup 100 tahun. Dan aku tak bisa bukan memenuhinya “ Aku tercekat untuk kesekian kalinya. Modal apa yang bisa ku bawa untuk meyakinkan bahwa umur hanya persoalaan sepele bagi senja, sementara aku mengetahui semuanya. Dan secara tidak sadar lagi, aku meremuk habis kaleng botor bir lalu membuangnya jauh ke danau.
                “ Terlalu pendek pikiranmu untuk memaknai segala sesuatunya saga, sementara kau tidak pernah memahami hatinya “
                “ Apa yang bisa di harapkan seorang laki-laki yang menyandang penyakit cepat mati seperti ku untuk bisa memahami hatinya, sementara aku terlalu ingin cepat mendapatkan hatinya. Aku mencintainya! “ kau berdiri tegap dan berteriak dengan keras  “AKU MENCINTAI SENJAAAAAAAAAAAAAAAA!!! “ kau tiba-tiba terduduk lemas sambil memegang jantungmu dan tampak meringis kesakitan, dan aku melihat jelas riak air dari tepian pelupuk mata yang tidak ingin kau biarkan jatuh, dan lalu kita berdua tenang dalam diam.
                “ Mungkin semuanya hanya bisa kau pahami jika kau memandang dan memahami ini lebih dekat. Dan kau akan menerima sedikit kemungkinan dan jawaban dari apa yang tidak kau ketahui, jangan permainkan hatimu untuk hal yang tidak pernah kau tahu.. begitulah “ aku menghembuskan asap rokok dengan lepas, dan kau memandangku tersenyum tulus dari sudut bibirmu sehingga aku mengerti betapa remuknya hatimu kawan.
                “ Mungkin…” sahutmu mengangkat bahu tak perduli, memandang kedepan dengan jauh meneguk bir kesekian kali lalu membakar rokok, namun sebelum membakar rokok itu tanganmu terhenti dan memandangku lagi, lebih dalam dari sebelumnya “ kau tahu ras, aku selalu meminta ketika aku di panggil tuhan adalah saat senja merah saga, karena dengan itu aku mati mengingat senja dan dirimu “ lalu kau membakar rokok itu, menariknya dalam lalu menghembuskannya.
                “ Kalau begitu, nanti sampaikan salamku pada Michael “ kita berdua tertawa keras, seakan mencomooh kematian, namun dengan sendirinya terasa ikut meratapi kematian dan bongkahan pendaran emas perak yang mulai tenggelam di ujung sana seakan ikut menyelami makna cerita kita. Andai saja senja di sini, mungkin dia akan ikut menyisipkan sedikit cerita untuk senja kali ini.
                Potongan-potongan kenangan itu saga, yang kerap seringkali membawaku kembali ke sini. Mengingatmu, mengulang kembali jejak-jejak cerita kita sedikit-demi-sedikit dan dengan mengingatmu di sini banyaknya beban bersalah yang ku bawa. Aku mencium banyaknya bau kesalahan di udara. Semakin banyak memaparkan potongan kisah masa lalu, semakin kentalnya aku memaki diriku.
                Aku menghisap rokokku dalam-dalam, hingga paru-paruku tak mampu lagi menampung asapnya lalu menghembuskanya dan aku masih tetap mencium banyak rasa bersalah di udara. Semakin banyak dan banyak dan tak mau hilang. Bagaimana mungkin rasa bersalah itu akan hilang karena dari yang ku tahu bahwa salah pun bisa menjadi benar dan benar pun mungkin bisa di salahkan. Tidak akan pernah ada penarwarnya.
                Setelah sekian tahunnya saga, sejak kau pergi meninggalkan bumi dan tak pernah kembali. Aku mulai berani menggagahi mimpi tentang senja, yang bahkan sebelumnya pun tak pernah terbesit berani untuk aku lakukan. Katakanlah aku teman yang tidak pandai memegang sumpah  kesetian kawan, namun pesona senja tak bisa di tolak siapapun bahkan orang yang matanya buta sekalipun. Aku tidak mau di kutuk saga, terhadap birahi rasa yang semakin hari semakin menggerogoti hatiku hingga tulangku ngilu. Dan aku tak mampu menetukan sikap apa harus mengapa seterusnya bagaimana. Walau senja kali ini diam-diam melucuti rasa bersalahku. Aku ini lelaki yang di telanjangi rasa bersalah pada saga, dan pada senja.


( apa yang membuat manusia begitu takut mengakui?
   Namun begitu berani menantang )

                Derap langkah kaki mungil itu kian lama kian mengentaskan bau udara yang tadinya tercemar oleh rasa bersalah. Semua serba mungil di dirinya, namun tidak hatinya. Hatinya seluas dunia, dan hatinya milik pria yang di telanjangi rasa bersalah tadi. Kini perempuan mungil itu di sampingnya, tersenyum simpul namun apatis. Menggenggam tangannya yang di peluk hangat oleh jari mungilnya, begitu menggemaskan.
                “ sudah di tabur abunya? “
                “ belum..” Aras menggenggam botol mungil yang tadi tersuruk tenang di salah satu kantong jaketnya. Seakan tidak rela menaburnya.
                “ Saga sekarang lagi apa ya? “
                “ Mungkin dia sedang bernyanyi donna donna, atau…mungkin lagi mikirin kamu”
Sekarang sinyum simpul itu berubah menjadi tawa, namun terasa aneh di telinga aras.
                “ kok bisa sama yaa? Aku juga lagi mikirin dia. “
                You and me both “ perempuan itu menoleh memangdang padaku, tawanya terhenti berubah menjadi senyum simpul kembali.
                “ kita bertiga memiliki kelakuan aneh yang selalu bersamaan. Hey, apakah ini kutukan tuhan? Haha, biar kutebak ini adalah kutukan dari tempat ini. Mungkin tempat ini selalu melihat kita bertiga, hanya kita bertiga. Makanya dia membuat kita selalu mempunyai sikap aneh jika bersamaan. “ perempuan itu melepas genggamannya dari aras, berganti memuluk dirinya sendiri sembari mengusap-ngusap kedua lengannya yang kedinginan. “ mengapa hari ini terasa dingin sekali ya? “ Aras beranjak dari tempatnya, memeluk perempuan itu dari belakang. Berusaha  menciptakan kehangatan yang bisa di buat oleh tubuhnya sendiri.
                I love you “ bisik aras, membuat perempuan itu sedikit bergidik manja.
                I love you more
                I love you most, senja “
                “ Hey “ sahut senja, berbalik badan sembari bertolak pinggang. “ itu tidak akan ada habisnya aras. Kita berdua akan saling sahut-menyahut untuk bilang kita berdua saling mencintai dan lebih.” Senja mengganti tolak pingganganya dengan melipat tangannya di dada dengan wajah manja, gemas aras di buatnya.
                “ Bukankan aku selalu membuktikan bahwa cintaku lebih besar, dan kau pun juga sudah membuktikan bahwa cintamu juga lebih besar. Jadi kita impas.” Aras mencubit hidung mungil itu pelan. Sementara senja kembali kedalam pelukan aras.
                “ cinta kita memang besar dan luas, seperti ini “ senja merentangkan tangannya lebar, serasa lepas.
                “ seperti ini..” aras mengambil telapak tangan mungil itu lalu membuat symbol dengan jari tangannya. Ia mengambil salah satu symbol yang dulunya di ciptakan oleh jhon nash, salah seorang ilmuwan matematika, yang berarti lambang tak terhingga.
                “ Ayo tebarkan abunya “
                “ baiklah.. baiklah “ aras mengeluarkan botol kecil yang sedari tadi di simpan tenang di saku jaketnya. Air mukanya terlihat pias, namun terselip gamang yang menjalari ujung-ujung jarinya.
                “ hmm.. lihatlah aku mulai kembali mencium bau rasa bersalah diudara. Rasanya begitu getir “ olok senja, sembari menghidu udara di depannya.
                “ aku tahu “
                you’re not lonely here, dear. You were with me now. Be strong “ senja mengedipkan matanya manja.
                Tutup botol itu di buka oleh aras, dengan cakapnya ia menebar abu tersebut. Entah mengapa senja sore ini seakan menunggu abu tersebut. Serpihannya di peluk manis oleh senja. Menghantarkannya menuju jalan surga yang penuh dengan wangi-wangi romantis. Abu saga kini damai, setidaknya aras merasa tenang. Senja telah memeluk saga sekarang, dan menghantarkannya menuju roman-roman yang lebih menggelitik disana.
Di dalam hatinya aras berbisik penuh “ aku yakin kau akan mengerti saga di balik garis langit yang sekarang merentangkan cakrawalnya lurus panjang tak berujung. Senja ini melengkapinya dengan seutas do’a hingga ke surga di bantu oleh nyanyian malaikat yang tiada henti. Bahagiakah kau sekarang saga? “
                “ merasa lebih baik ?”
                “ setidaknya untuk sekarang cukup. “
                “ kalau begitu ayo kita pulang, aku akan membuat pancake  favoritmu. “
                “ favorit saja juga “
                “ kalau begitu ayo kita pulang, rasanya sudah cukup kita menemui saga sore ini “
                “ menurutku juga begitu. Nah, ayoo kita pulang “ aras menggenggam tangan senja erat, lalu menciumnya dan berjalan menuruni tanjakan bukit itu pelan. Meninggalkan sebuah rahasia kecilnya yang akan di mengerti saga hari ini.
                Senja sedikit demi sedikit menghilang dari bumi. Kini hanya meninggalkan  segaris warna kelabu. Nyanyian itu tak bersorak lagi, tidak seramai sebelumnya. Berbisik-bisik perlahan seakan tak ingin di dengar. Menyelundupkan melodi yang tersimpan rapi untuk kedatangan aras selanjutnya. Bisik itu membuat langkah Aras terhenti, Aras kembali memandang langit. Hatinya masygul.

               
               
               

Selasa, 16 November 2010

cerpen : celoteh si perawan

( cinta jenis apa yang kau beri padaku
hingga hatiku macet, otakku macet, nafsuku macet
karenanya )

Seperti kalimat yang tak pernah ada habisnya, seperti itu pula macam cumbu rayunya. tak pernah ada habisnya, walaupun dengan akhir beringsut mundur bak siput yang berlindung dari cangkanganya namun semangat nafsunya tak pernah padam, selalu membara dan penuh warna birahi walau hanya dalam ungkapan fantasi kata. Dia laki laki pemain sabda cinta, penekur hati tapi tak mampu berkata-kata dalam bercinta. Dia memberantas makna. Percuma! segala metafora lekuk bercinta hanya musnah di lalui oleh senyum mesum penuh kemenangan oleh nya.
Dia laki-laki penjilat nafsu. Lihat saja! hidungnya akan kembang-kempis jika penisnya mulai menegang lalu lirik matanya itu amat penuh dengan daya, lekuk badannya bisa di mngerti bahwa saat ini dia terangsang melihatku telanjang dan dia mulai menciptakan fantasi oralisme dalam muncah benaknya. Lalu bibirnya itu...bibir itu yang tak pernah absen mengemut puting susuku, padahal dia tidak pernah mau mencium bibirku. namun dia sudah melumat habis putingku tak menyisakan sedikit gairah, hanya menyisakan nafsu macet di otak ku seacra bersamaan dengan otak ku yang juga macet. Dan tanganya yang jua tak pernah habis untuk menggerayangiku, membuat geliat tiap detik dalam geliku dan merangsang cepat pertumbuhan badan ku, namun setelah itu dia kembali tidur meninggalkan aku yang bingung membuang hasrat tumpah segini banyak. Mau di buang kemana? Ke kali ? yang benar saja abang! kali sudah penuh oleh sampah manusia. Jika di tampik tingkah polahnya dari awal dia bisa lebih gila dari pada singa yang belum makan berhari-hari.

(dia lebih memilih menjadi singa dari pada harus
menjadi anjing yang tak kunjung habis air liurnya )

Ampun benar si Abang ini, tak habis pikir aku di buatnya. Sabda cinta apa yang dia puja? Dala kategori apa ? apa hanya menggerayangi putting susu dan vagina saja di kepalanya ? lalu jika puas dia tertidur lalu mimpi basah dan esoknya di lanjutkan dengan mengaduh nafsu di kamar mandi saat pagi buta ? Kempot memang. Setiap malam selalu mengulang kejadian yang sama… Abang teriak Ahhhh lalu aku menyahut YES, begitu selalu bergantian namun tanpa melakukan apa-apa. Tapi aku juga tidak munafik, bahwa aku pun menikmati setiap jerit syahdunya saat berucap Ahhhhh dan YES itu, lalu wajahku yang tertekuk manja saat lekuk jarinya bermain di organ intimku. Jujur aku naik dalam tingkat orgasme dengan permain mega “ esek-esek “ ini, semuanya EDAN!! Buat hati, otak, nafsuku macet macet macet dan menyumbat!
Saat malam itu, dia merajuk ke padaku, berkata sesuai naluri hatinya. Betapa dia mencintaiku dan betapa dia ingin menjagaku, betapa dia selalu hilang kendali namun terbentur oleh sesuatu.
“ Dik, kamu tahu dik..sesaknya dada abang melihat kau telanjang begini “ olala..si abang berbicara dengan hati tapi sirat matanya aku tahu dia sedang menahan air liur agar tak tumpah, Malu.
“ Dada abang sakit ? “
“ Sesak dik, bukan sakit “
( Sesak melihat ranumnya payudaramu )
“ Ya sudah, kalau sesak abang tiduran “
Dia beranjak meninggalkan peraduan, tempat singasananya sebagai ‘ Mahkota Singa ‘ meninggalkan hasrat yang sudah dia pupuk dan Tanami, namun kali ini dengan enggan, enggan menafsirkan bentuk hatinya kali ini. Aku tahu dalam tidur dia menangis. Ahhh..tak tahulah aku, padahal aku mencoba untuk dia menggunakan metode ‘ kondom ‘ dia bilang takut bocor! Ahhhh.. abang abang, bagaimana pun juga aku cinta padamu walaupun kau yang selalu buat hati, otak dan nafsu ku macet! Karena tak pernah ada yang tuntas, hingga aku harus melanjutkannya di kala tengah malam sendiri berkhayal tentang bagaimana kami bercinta dalam bentuk aslinya, sepanjang malam aku hanya hidup dari Fantasi.
( Fantasi, fantasi, fantasi…….
Segenggam bayang bertabur mimpi )
Jangan tertawakan aku, walau aku hanya puas dengan imajinasi, sulit tidur jika tak begitu. Yang penting aku bisa puas membuka sumbatan macet nafsuku, dan membuang bungkam macet otakku, tapi teutepppp… hati ku macet cet cet cet!
( bukan kah tak perlu mati untuk rasa
karena yang ada hanyalah ' unjuk rasa )
Aku puas, walau hanya hidup dengan abang berbagi rokok, cerita dan makan! Toh dia tetap jadi milikki, biarlah sampai nanti aku tetap perawan, sampai nanti dia mati di gerogoti AIDS sialan itu, biaralahh abang aku tetap cinta.
( aku tetap bahagia abang )

Minggu, 07 November 2010

hai
hmmmmm, betul ini...?
( melirik manja, lalu menghisap dalam-dalam rokok seperti sudah terlatih sebelumnya)
bagaimana?
yaa seperti apa rasanya?
saya?
belum...tapi..
( tertawa tergelitik dalam kharisma visual )
( lalu berjalan dengan kaki kaki telanjang )
hmmmm, ( tersentak tak sadar, saya pun memegang penis )
( secara bersamaan kita memegang satu titik, sebuah titik rangsang )
ahhhhhhhh...
hmmmmm, kamu...
ahhhhhhh..
hmmmmm, saya tidak begitu pintar..
( barisan gigi-gigi putih tertawa, menertawaiku maksudnya )
haaaaaa?
maksudnya saya harus di atas ?
caranya bagaimana ?
( tertawa keras, entah apa mungkin sedikit tersirat )
ooohhhh....

Selasa, 31 Agustus 2010

Setebuhi rasa yang kau buat, setubuhi hasratnya,
Setubuhi sampai kau puas hingga kau mohon ampun,
Lalu kau berbalik untuk meminta,
untuk kembali menjilat apa yang telah kau ludahi
meminta, yang dulu kita sebut dengan punya makna
_____________________________________ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Dan akhirnya terombang-ambing dalam ambigu

kenapa saya menjadi begitu berbeda dan berbubah ? *menurut mereka*

sejujurnya saya membenci kalimat itu..
saya tidak ingin menjelaskan, tapi saya hanya memberi sebuah pandangan..karena, manusia butuh perubahan, dan manusia berubah. manusia berkembang, maka manusia pun berubah. manusia tumbuh, lalu mereka pun ikut berubah. dan di sini saya berubah pun untuk suatu hal, di mana perubahan itulah hal yang harus saya lengkapi dalam hidup, maka dari itulah saya berubah. saya yakin kalau teman-teman saya bisa objective kalian pasti mengerti kenapa? dan jangan pernah salahkan saya memilih, karena saya yakin hidup yang saya jalani jauh lebih menyenangkan karena perubahan. jauh dari apa yang teman-teman pikir sebuah perubahan yang negative dan positive , karena tentang yang baik dan buruk pun kita semua punya pandangan yang berbeda kan ? :)

Senin, 30 Agustus 2010

Geral = “parody kehidupan”*menurut penuturan mereka

Geral = “parody kehidupan”*menurut penuturan mereka*, oleh sarkasme yang selalu di tuturkan orang lain yang tidak pernah mengenal dia. Geral terbentuk dari seloki kehidupan yang apatis, antagonis, pro dan kontra, di mana dia juga terkumpul oleh sekolompok manusia*yang kata mereka juga tidak pernah ada dalam jenis manusia konsep tuhan*. Geral punya hati dan rasa, dan Geral pun punya cinta…tapi, cinta dalam konsep geral adalah fiktif belaka. Geral senang mendengarkan lagu, beraktivitas, menggambar, belajar, bergaul layaknya manusia biasa, tapi sebagian manusia biasa menganggap geral tidak seperti mereka. Karena geral mempunyai konsep hidup yang dia pilih berbeda.
Bagi sebagian manusia lainny geral adalah ambigu pembentukkan dari kelalaian keluarga dan kehidupan. Mereka salah, geral punya pilihan, dan geral sudah memilih. Geral punya cita-cita, yang dulunya waktu kecil ingin menjadi tukang somay, dan sekarang ingin menjadi orang baik. Geral itu selalu berdikari, confidant, dan geral penuh dengan gaya. Mungkin geral belum menjadi hamba yang baik untuk tuhannya, tapi geral selalu sayang dengan tuhan yang menciptakannya dan geral tidak pernah lupa untuk selalu mengucap syukur dan berdoa. Geral pun juga mencintai sahabat-sahabatnya, teman-temannya, keluarganya, hermes, kucing, design, manjam, fashion, semua pakaian termasuk sepatu kulit ‘next’ coklatnya yang walaupun sudah bau dan rusak dimakan waktu.. dan geral tidak pernah lupa akan semuanya.
Geral adalah geral …homoseksual yang punya cinta dan tujuan kehidupan yang menikmati hidup dengan rasa. dia adalah inspirasi, motivator dan passion bagi yang mengenal dia. Geral bukanlah eksperimen, parody kehidupan dan intrik dari kehidupan tapi dia adalah bukti otentik dari ragam konsep kehidupan. Dan geral itu adalah sahabat saya, sahabat semua yang mengenal baik dia luar dalam yang mengerti akan bentuk beda dari kehidupan. And the last thing, geral itu homoseksual berkualitas, trust it ;D

Minggu, 18 Juli 2010

memandang konsep hidup dalam aturan yang sedikit berbeda :D

     biasanya, sebagian besar orang memandang dan menjalani konsepsi hidup dengan cara berbuat baik, menciptakan banyak prestasi untuk sebuah kebanggan dalam keluarga dan masa depan, selalu mengingat tuhan, mempercayai sebuah informasi dimana di situ di sebutkan si A bersalah dan si B benar, tanpa mengtahui lebih dalam why and how the truth about that a story dan biasanya juga sebagian besar orang lainnya selalu ingin mencari ' keamanan ' dalam hidupnya baik untuk sekarang ataupun untuk kedepannya.
saya tidak menganggap bahwa ' kelakuan ' sebagian besar orang di atas adalah salah, tapi itu sangat wajar dan alamiah seperti kebanyakan yang lainnya tapi saya di sini cuma ingin memberi sedikit pandangan yang berbeda loh ke pada teman-teman bahwa tidak semuanya hidup itu harus kita bawa ' ringan ' dan  terlalu menurut pada list kehidupan. bukan kita harus menyimpang, tapi mencoba untuk memberi sesuatu yang baru dengan konsep yang sudah ada :D. cobalah untuk merealisasikan hal baru ke dalam konsep perencanaan hidup. dan mulailah untuk memndang sebuah konsep hiudp yang berbeda. 
 jangan takut untuk salah, jika salah itu yang membawa kita ke pada kebaikan.
 jangan takut bodoh dan tidak berprestasi hanya karena tidak pernah menyumbang sebuah piala untuk keluarga besar anda,  karena sebenarnya tuhan telah menunjukan masing-masing pencapaian ke pada umatnya untuk berusaha lebih keras.
 jangan selalu mempercayai semua bentuk informasi yang kita dengar karena ada kalanya hal itu semata-mata di buat untuk sebuah keuntungan belaka dan sebuah konspirasi dalam kehidupan, pahamilah dunia ini hanyalah panggung sandiwara yang terdapat berbagai macam aktor, dan sebagai pengamat kita tentu akan tau mana yang sandiwara mana yang tidak, bukan..
 mencoba untuk tidak di dikte oleh angket hidup yang selalu di anut paham oleh orang lain yang mereka anggap ' aman ' believe it, that's good life is where someone have taste in live.  it's your life,  only you know how make it like you want. do it want you want, don't ever to feel afraid cause failure is the beginning of success . pasrah hanya untuk orang bodoh yang menyia-nyiakan hidup mereka, yang selalu bergantung pada ketentuan dan kepercayaan tanpa usaha apa-apa.